+86-15335269755

Berita

    Rumah / Berita / Kain Viscose Nonwovens adalah jenis tekstil yang terbuat dari serat semi sintetis

Kain Viscose Nonwovens adalah jenis tekstil yang terbuat dari serat semi sintetis

Diposting oleh Admin
Apa Kain Bukan Tenunan Viscose ?
Kain Viscose Nonwovens adalah jenis tekstil yang terbuat dari serat semi sintetis, juga dikenal sebagai rayon. Itu ditemukan pada tahun 1880-an sebagai alternatif sutra yang lebih murah, dan sekarang menjadi salah satu kain paling populer untuk pakaian wanita dan barang lainnya.
Ini adalah serat nabati, jadi tidak beracun atau mencemari, dan tidak menggunakan produk hewani apa pun sebagai produk sampingan. Ini adalah hal yang baik, karena produk hewani dapat menjadi sumber polusi dan kekejaman.
Jenis kain ini adalah pilihan tepat untuk gaun, rok, dan blus karena memiliki tirai yang cantik dan nuansa yang halus. Namun, ini bisa sedikit lebih licik untuk dikerjakan daripada serat alami lainnya seperti katun dan linen, jadi berhati-hatilah saat memotongnya dari pola dan menyematkannya ke kain.
Bagaimana Viscose Dibuat
Proses pembuatan viscose dimulai dengan pulp kayu. Bubur tanaman ini diolah dengan karbon disulfida dan natrium hidroksida, yang melarutkannya menjadi larutan yang kemudian dipintal untuk membuat serat filamen. Serat ini kemudian dapat ditenun atau dirajut menjadi benang yang digunakan untuk membuat kain rayon viscose.
Ini tidak berkelanjutan seperti katun atau modal, tetapi masih merupakan pilihan yang menarik bagi orang yang lebih menyukai kain yang ringan dan mewah. Itu bisa diwarnai dan ditenun menjadi berbagai macam warna, sehingga bisa bekerja dengan sebagian besar gaya pakaian.
Beberapa perusahaan bertujuan untuk memproduksi viscose yang lebih bersih dan membantu membuat rantai pasokan lebih menghargai manusia dan lingkungan. The Changing Markets Foundation telah menyusun peta jalan untuk membantu perusahaan menerapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk merancang viscose yang lebih aman.
Bagaimana Itu Dibuat
Pada awal 1800-an, ahli kimia Prancis Hilaire de Chardonnet menemukan metode pembuatan sutra sintetis yang jauh lebih murah dan lebih mudah diproduksi daripada bahan sebenarnya pada saat itu. Gagasan menggunakan bubur pohon untuk membuat serat telah dicoba sebelumnya, tetapi Chardonnet adalah orang pertama yang berhasil menggunakannya.
Dia mampu memintal serat menjadi benang dalam sebuah mesin yang disebut "kotak Topham" sesuai dengan nama penemunya. Dalam beberapa bulan, mesin ini menghasilkan 12.000 pon serat viscose per hari.
Dalam hal dampak lingkungan, produksi viscose tidak berkelanjutan seperti bentuk rayon lainnya, tetapi dapat ditingkatkan. Produsen bekerja untuk menemukan cara untuk mengurangi bahan kimia yang digunakan untuk membuat serat, dan mereka juga mencoba mengurangi limbah dengan memulihkan pulp jika memungkinkan daripada membuangnya.
Ini adalah langkah penting, karena semakin banyak serat yang dihasilkan pohon, semakin baik bagi lingkungan. Hal ini terutama berlaku untuk pohon yang digunakan untuk membuat viscose, yang sering dipanen dari area yang sulit tumbuh.
Pada akhirnya, terserah individu dan perusahaan untuk memutuskan seberapa ramah lingkungan pakaian yang mereka inginkan. Jika Anda mengkhawatirkan dampak lingkungan, sebaiknya berbelanja merek organik dan ramah vegan yang berkomitmen pada keberlanjutan dan tidak bergantung pada produk sampingan sintetis atau hewani.

VISCOSE POLYESTER POLA MUTIARA Tisu Basah Sekali Pakai HANDUK WAJAH SPUNLACE KAIN NONWOVEN
Kain non-anyaman spunlace pola mutiara digunakan untuk bahan sanitasi, seperti produk dengan rasa tangan yang lembut, daya serap air yang baik, bukaan serat tinggi, tidak ada remah, dan tidak ada bekas air setelah diseka. Dapat digunakan secara luas dalam tisu basah, tisu, handuk mandi, penyaringan, tekstil rumah dan bidang lainnya.